Tujuan yang salah ?

mungkin ngga selamanya yang telah diperjuangkan akan berhasil.
mungkin semua tenaga yang sudah dikeluarkan belum tentu cukup untuk mempertahankan.
tapi, apa semua yang selama ini diusahakan akan hilang percuma ?

ketika kamu berjuang untuk meyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik aja malah yang terjadi sebaliknya, apa kamu tetap berjuang ?
atau berhenti dan memilih jalan lain ?

ketika kamu berfikir bahwa jalan yang kamu pilih sekarang akan memudahkan mu sampai ke tujuan, tetapi ternyata malah membawa kamu semakin jauh dari tujuan;
akankah kamu berhenti dan kembali ke jalan yg awal ?
atau kamu tetap lanjut dan mengganti tujuan mu ?

apakah selama ini yang aku lakukan tidak cukup untuk meyakinkan mu ?
mungkin tidak akan cukup bagimu atas semua usaha yang aku lakukan.
tapi apa begini caranya untuk memberhentikan ku ?
apa kamu pernah berfikir perjuangan seseorang yang telah dia lakukan demi kamu ?

mungkin aku memang salah.
salah menjadikan kamu tujuan ku.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Bertemu senja adalah harapan yang akan selalu ku ucapkan

Untuk senja,

Harapan yang akan selalu aku ucapkan.

Hingga saat ini jingga mu masih mempesona ku,
Teramat memberatkan langkahku untuk beranjak.
Hangat mu masih memeluk ku dengan kokoh,
Memberi ku kenyamanan hingga lupa dengan waktu yang telah aku berikan.

Bagaimana mungkin aku menyia-nyiakan wujudmu sedangkan ini adalah harapan yang selalu aku tunggu untuk menjadi nyata.

Terlalu sayang.
Terlalu menikmati.
Terlalu nyaman.

Berharap ini abadi.
Karena ku tau terlalu lama menunggu dari gelapnya malam, lalu cerahnya pagi hingga akhirnya aku menemukan sosok yang ku cari; senja.

Kalaupun esok aku terlupa dengan nyaman ini,
Aku harap tulisan ini akan menjadi pengingat bagiku,
Bahwa untuk merengguhmu butuh waktu yang lama bagiku. 



Teruntuk kamu senja,
Harapanku.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Ketakutan

Manusia itu egois.

Ketika dia sudah memiliki banyak waktu bersama orangg yg ia sayang, 
dia akan meminta untuk memiliki orang tersebut seutuhnya.
Bukan hanya waktu dan dirinya, tetapi juga seluruh perhatiannya. 

Teramat egois, bukan ?

Tidak. Ini bukan egois.
Aku bukan membela diri ku, 
Tetapi aku berusaha mengartikan semua rasa yang ada.

Ini lah puncak dari segala rasa menyayangi dan mengasihi yang ada di diri manusia. 
Memang kedengarannya sangat hebat  tapi percayalah, rasa ini memiliki akibat buruk yang maha dahsyat pula. 

Rasa ini mengakibatkan dirimu ingin memiliki dirinya utuh. Dari waktu, perhatian hingga tatapan yang ia miliki hanya boleh untuk dirimu.
Semakin tinggi rasa ini, semakin sering pula kamu akan merasakan ketakutan.
Takut akan waktunya terbagi, tidak untuk dirimu saja. 
Takut akan perhatiannya terbagi, tidak untuk dirimu saja.
Takut akan tatapannya terbagi, tidak terfokus pada dirimu saja.

Rasa takut ini akan menghampiri mu disetiap dia sibuk dengan segala urusannya, padahal itu memang perlu untuk dirinya.

Kamu akan selalu ketakutan akibat dari rasa sayang, kasih dan rasa memiliki yang berlebihan.

Dan ketika kamu terfokus untuk memilikinya utuh, ia pun mulai merasa terkekang dan akhirnya meninggalkan mu dengan segala rasa yang kamu miliki itu.

Dan pada saat itulah, kamu akan kembali ke titik luka terdalam dirimu dulu. 
Titik luka yang sengaja kamu jaga agar tidak tersentuh sedikit pun. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Easy come, but hard to forget.

Suka bingung dan penasaran. 

Kok bisa gitu, seseorang yg awalnya jatuh cinta dan sayang ke seseorang dengan sepenuh hati dan jiwanya namun seiring berjalannya waktu rasa itu menghilang. 

Melupakan semua janji yang telah dibuat. 
Melupakan semua kenangan yang telah disusun dengan rapi. 
Melupakan semua rasa yang ada. 

Kok bisa ?
Semudah itukah melupakan bagi mereka ?
Namun kenapa itu begitu susah bagiku ?
Terlalu susah melupakan dan memulai dengan yang baru.
Terlalu pahit rasanya ditinggal pergi mereka yang pernah singgah di hati. 
Tapi kenapa mereka dengan mudah mengulang hal yang sama. 

Dekat - saling memiliki - berpiaah - melupakan - memulai dg yang baru - dekat - saling memiliki - berpisah (dan begitu seterusnya). 

Rasanya ingin melihat apa isi di fikiran dan hati mereka. 
Ingin tau, bagaimana caranya. 
Dan memberi tau cara cepat melupakan itu. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Menahan rasa

Aku terlalu banyak berbohong. 

Berbohong untuk tidak ingin memiliki mu.
Berbohong tidak mencintai mu.
Berbohong untuk tidak cemburu dengan semua mereka yg mendekati mu.
Berbohong untuk baik-baik saja dengan keputusan yang telah kita sepakati. 
Berbohong kalau aku bisa melewati semua ini dan menahan rasa yang ada. 


Perih. 
Sesakan dada. 
Rasa apa ini ?
Mencintai seseorang hingga membuat perih luka di hati hingga meneteskan darah. 
Aku mencintai manusia, bukan anak panah dan busurnya. 


Ingin berteriak di depan mu, harapan-ku. 
Apasalahnya kita mencoba ?
Apasalahnya kita berjuang ?
Peduli apa kata orang ?
Kita yang menjalani semua. 


Kalaupun esok kita harus sakit karena rasa yang kita miliki saat ini,
Bisakah kita menghiraukannya sekarang?
Salah kalau hati kita egois ?
Hanya ingin bahagia, sesulit ini kah rasanya ?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

You are the only one that i want to be mine since a long time

Dan senja itu terlalu memikat dan terasa hangat. 


Ini lucu. 
Dan ini geli bagi ku. 
Tapi ini terlalu menyita perhatian ku. 

Saling suka
Namun tak bisa berbuat apa
Hanya bisa menahan
Tapi tak tau sampai kapan

Seharusnya aku merasa sakit karena luka.
Namun berbeda. 
Mungkin karena aku tau kita saling suka. 
Alasan terbesar luka itu tidak kembali terbuka. 

Senja,
Semoga kita bisa bertemu di rasa yang sama pada kondisi yang berbeda. 
Untuk kamu, harapan ku. 


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Senja & harapan

Senja...

Aku harus bagaimana ?
Aku harus berbuat apa ?
Terlalu berat melawan hati ini. 

Logika mungkin berkata untuk pergi,
Menghindari rasa sakit yang akan terjadi nanti.
Namun hati terlalu egois. 
Dia memaksa ku untuk tetap menikmati hangat dibawah jingga mu. 
Yang raga ku tau, jingga mu terlalu panas untuk dia saat ini. 

Senja...
Hati ku terlalu rapuh untuk melawan hangat mu. 
Dia terlalu menikmati, hingga tak sadar kalau pemilik raga ini mulai habis terkikis. 

Senja...
Aku tau kamu akan pergi. 
Seharusnya logika ku bahagia karna ini terjadi.

Tapi ku salah. 
Tak sadar hati ku berkuasa penuh atas logika dan raga. 
Aku menyerah. 
Aku tak ingin lagi pergi. 
Bahkan aku tak ingin kau pergi. 

Namun, terlambat sudah. 
Jingga mu mulai redup. 
Dinginnya malam mulai terasa. 
Jantung ku bagai ditusuk jarum dari segala arah. 
Sesuatu mengganjal di kerongkongan ku.

Aku tak siap untuk menghadapi masa sulit seperti dulu lagi. 
Masa untuk menata hati kembali. 

Senja...
Tak bisakah kau disini lebih lama lagi ?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments